Skip to main content

Ditulis oleh Stephanie Freya (peserta Youth Volunteer Program)

 

Apa hal yang berhak dimiliki semua anak? Apakah keluarga yang bahagia? Tempat yang aman untuk ditinggali? Atau lahir di lingkungan yang stabil secara finansial? Ya, semua hal tersebut berhak dimiliki semua anak. Namun, salah satu standar paling signifikan yang tidak dimiliki banyak anak adalah pendidikan. Jutaan anak berkonflik dengan masalah ini, dan jika terus dibiarkan, pada akhirnya akan merugikan generasi dan masa depan bangsa. Artikel ini akan menjelaskan tiga alasan utama mengapa banyak anak sulit untuk mendapatkan pendidikan yang baik.

Pernahkah kamu bertanya-tanya, apa yang membuat pendidikan begitu sulit didapat, atau mengapa jutaan orang kekurangan akses untuk mendapat pendidikan berkualitas, apakah karena konflik? Konflik sangat mempengaruhi banyak pihak, baik itu terjadi karena perang, bencana alam, terorisme, dan hal lain yang dapat merusak fasilitas sekolah. Hal ini akan menyebabkan gedung sekolah tidak aman dimana anak-anak tidak dapat belajar dengan baik dan fokus, karena lingkungan yang semakin buruk.

Pendidikan: Apa yang Menghambat Kita?

Karena konflik menyebabkan gedung sekolah menjadi tidak aman, pada akhirnya hal tersebut akan memaksa sekolah ditutup, yang berlanjut pada hilangnya materi sekolah, seperti buku, lab, ruang kelas, dan lainnya. Selain itu, konflik dapat merugikan seluruh generasi karena meningkatnya krisis ekonomi dan keuangan. Mereka tidak memiliki cukup uang untuk mempertahankan sekolah mereka. Contoh dari kasus ini adalah perang suku di Papua Nugini, perang di Ukraina, dan lainnya.

Alasan kedua mengapa banyak anak sulit untuk mendapatkan pendidikan adalah disabilitas. Penelitian telah menunjukkan bahwa penyandang disabilitas lebih kecil kemungkinannya untuk bersekolah karena masih banyak masyarakat yang berpikir bahwa mengajari anak berkebutuhan khusus adalah hal yang sia-sia dan ini menyebabkan banyak prasangka negatif terhadap mereka.

Beberapa anak berkebutuhan khusus yang bersekolah kemungkinan besar tidak dapat mengikuti pelajaran. Hal ini dikarenakan sekolah yang mereka ikuti dirancang untuk anak pada umumnya, dan bukan untuk siswa berkebutuhan khusus yang membutuhkan lebih banyak bantuan. Selain membutuhkan bantuan ekstra, banyak penyandang disabilitas yang dikucilkan. UNESCO menyatakan bahwa 42% anak perempuan penyandang disabilitas menyelesaikan pendidikan sekolah dasar mereka, dibandingkan dengan 51% anak laki-laki penyandang disabilitas (UNICEF). Anak-anak dengan disabilitas penglihatan, pendengaran, fisik atau intelektual dua setengah kali lebih mungkin untuk tidak bersekolah sama sekali (UNESCO).

Pendidikan: Apa yang Menghambat Kita?

Alasan terakhir mengapa banyak anak sulit untuk mendapatkan pendidikan adalah perubahan iklim. Meskipun kelihatannya mengejutkan, hal itu juga berdampak pada pendidikan yang dibutuhkan anak-anak. Peningkatan cuaca ekstrem adalah salah satu faktor yang sangat berpengaruh. Cuaca ekstrem akan memaksa sekolah ditutup karena kerusakan, atau akan menghambat perjalanan anak-anak dalam perjalanan ke sekolah.

Berikutnya adalah kelangkaan air dan kelaparan. Banyak keluarga tidak mampu membayar uang sekolah dan terpaksa memberhentikan anak-anak mereka dari sekolah karena dihadapkan antara dua pilihan yang sulit, yaitu pendidikan atau kebutuhan pangan.

Perubahan iklim seperti pemanasan global dapat membuat cuaca tidak dapat diprediksi, dan jika cukup ekstrem, dapat membahayakan siswa saat perjalanan menuju dan dari sekolah. Sulit bagi orang-orang di daerah tropis untuk mencapai pendidikan berkualitas karena hal tersebut. Yang terakhir adalah faktor waktu. Butuh waktu untuk membangun kembali sekolah setelah terdampak bencana alam dan banyak anak yang akan kesulitan mendapat pendidikan selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.

Dampak akan semakin terasa jika masalah ini terus dibiarkan tanpa ada solusi berkelanjutan,

Seperti yang sudah diketahui, anak-anak menghadapi banyak kesulitan, tetapi kita tidak boleh putus asa, karena masih ada beberapa hal yang dapat kita lakukan. Kita dapat membantu dengan menyumbangkan sumber daya, seperti buku dan alat tulis, menjadi sukarelawan membantu membangun kembali sekolah-sekolah terdampak, mengajar, dan banyak lagi. Jadi jangan putus asa! Sedikit demi sedikit, kita akan mampu membuat perubahan di dunia untuk saat ini dan juga di masa depan.

 

 

Daftar Pustaka

“20 Reasons Why, in 2020, There Are Still 260m Children out of School – World.” ReliefWeb, 2020, relief web.int/report/world/20-reasons-why-2020-there-are-still-260m-children-out-school.

“Access to Education.” International Committee of the Red Cross, 28 Oct. 2020, www.icrc.org/en/what-we-do/access-education#:~:text=Education%20gives%20children%20and%20young.

“Children with Disabilities Still Excluded from School | HI.” Children with Disabilities Still Excluded from School, www.hi.org/en/news/children-with-disabilities-still—excluded-from-school#:~:text=People%20sometimes%20think%20that%20because. Accessed 5 Mar. 2023.

“Climate Change Is One of the Biggest Threats to Education — and Growing.” Concern Worldwide, www.concernusa.org/story/education-and-climate-change/#:~:text=The%20effects%20of%20climate%20change. Accessed 5 Mar. 2023.

Leave a Reply